Sabtu Minggu ini diisi dengan merawat si Macan, Honda Tiger keluaran tahun 2005, plat AD. Si macan ini sudah menemani berpetualang kemana mana, lebaran tahun 2006 berhasil menjelajah rute Jakarta - Klaten via jalur selatan, berangkat jam 3 pagi sampai di rumah jam 8 malam. Sudah bermacam-macam modifikasi asesoris yang diaplikasikan untuk macan ini, mulai dari stiker, rear shock, stang trail, dan roda ring 17. Sebenarnya motor ini jarang dipakai, diusianya yang ke 14 tahun di 2019 ini, odometer masih di angka 41 an ribu km..asli lho. Kenapa bisa begitu, ya karena motor ini dulu keluarnya cuma hari Sabtu Minggu saja dan rute pendek dari kosan ke kantor pp yang hanya 2 km.
Tahun 2012 - 2015, si macan sempat pulang kampung, saat itu dipinjam kakak yang domisili di Delanggu. Tahun 2016, macan kembali lagi ke Cikarang naik Rosalia Indah (dikirim pakai ekspedisi), nah..rupanya kondisi macan yang saat itu masih kinclong sewaktu pulang kampung, menjadi agak kusam, hik,,, lampu speedometer mati, chrom lampu kusam, tangki bensin bocor, gigi gir depan aus, body pecah2 dll..pokoknya ngenes deh..
Akhirnya dengan daya upaya, satu persatu masalah dibereskan dengan aliran orisinil...salah satunya adalah menghidupkan kembali lampu spidometer yang mati, gimana caranya? gampang kok, sudah banyak yang menuliskan di artikel-artikel di internet, tapi boleh lah saya tulis juga disini..
Pertama siapkan peralatan yang diperlukan :
- kunci Y (ini kunci yg praktis, allround)
- kunci bintang T60
- bohlam tusuk T10 3 biji 12 V/ 3W,
- obeng dan tang, tambahan gunting, selotip hitam dan voltmeter.
Kedua
- Untuk memudahkan mengambil spidometer, buka dulu lampu utama dg kunci Y lalu turunkan
- Buka kabel spidometer dengan tangan atau tang.
- Lepaskan spidometer dari braket dengan cara membuka 2 buah baut bintang dengan kunci ukuran T60, dalam pekerjaan ini, saya cabut soket utama rangkaian kabel spidometer dari kabel body, supaya mempermudah pekerjaan nantinya.
- Setelah spidometer turun, buka mangkuknya (yg berwarna chrom) dengan cara membalik spidometer dan lepaskan 3 baut (+) dengan obeng, dan taraa..terlihatlah spidometer telanjang hehe.
- Masih dalam keadaan terbalik, silakan diperiksa 3 bohlam yang ditandai dengan kabel warna hijau dan coklat. Untuk case ini, rupanya selain bohlam yang mati, ada pula kabel warna coklat yang putus sehingga harus disambung (nah kalo ini perlu voltmeter untuk cek urutan kabel).
- Mumpung sekalian dalam keadaan terbuka, bisa sekalian debu-debu halus dibersihkan dengan kuas.
Ketiga
- Setelah bohlam baru dipasang, cek dulu dengan cara menyambung kembali ke soket kabel body, jika sudah menyala berarti sudah beres, tinggal dipasang kembali satu persatu sesuai kebalikan urutan tadi: pasang mangkuk spidometer, pasang ke braketnya, pasang kabel spidometer dan terakhir pasang kembali lampu utama.
- Eits...sebelum terpasang semua, kali ini mumpung sekalian ada waktu luang, saya bersihkan chrom spidometer dan headlamp dari karat dan bintik2 sampai kinclong (pakai air panas plus sabun sunlite dan busa pencuci piring (yg kasar))..tuh sampai2 celana pendek saya aja keliatan di headlamp saking kinclongnya ha ha ha.
Keempat
- Cek fungsi lampu-lampu, sein, klakson dll apakah sudah normal, karena tadi kita kan otak-atik perkabelan, siapa tahu ada yang kelupaan dicolok kembali hehe
- Lihat hasilnya...dengan mengganti bohlam yang berwarna merah (bawaan aslinya bening)...keren yak hehe
Baiklah, itu saja tentang menghidupkan kembali speedometer yang mati, karena fungsi indikator ini penting lho, jangan sampai kehabisan bensin di malam hari karena gak ngeh kalo bensin habis, dan tentunya riding malam hari menjadi lebih menyenangkan ... salam Setu Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar